Kapolres Alor Hadiri Prosesi Adat Perdamaian antara Pemuda Welai Barat dengan Wetabua
Tribratanewsalor.com — Prosesi perdamaian Adat antara pemuda Welai Barat dan pemuda Wetabua berlangsung khidmat pada Senin, 8 Desember 2025, di dalam Rumah Raja dilanjutkan di depan Rumah Raja di Kampung Raja, Kelurahan Kalabahi Kota, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta ratusan warga dari kedua wilayah. Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari, S.H. hadir langsung dan turut mengambil peran penting dalam proses penyelesaian perselisihan tersebut.
Acara perdamaian dimulai pada pukul 15.07 Wita dengan kedatangan masyarakat Welai Barat di rumah Haji Salim Dj. Koho untuk melaksanakan tutur adat. Selanjutnya pada pukul 15.15 Wita, masyarakat Wetabua tiba di lokasi perdamaian. Disusul pukul 16.00 Wita, kedua kelompok memasuki Rumah Raja dan diterima oleh Kepala Suku Uma Tukang, Safaat Beleng, sebagai perwakilan tujuh suku Dulolong. Dalam prosesi adat tersebut dilakukan ikatan sedarah serta penyerahan benda adat dari perwakilan Wetabua kepada keluarga Welai Barat sebagai simbol perdamaian.

Pada rangkaian acara pemerintahan yang dimulai pukul 16.20 Wita, kedua kelompok pemuda menyampaikan pernyataan sikap, dilanjutkan dengan penyerahan senjata tajam kepada Kapolres Alor sebagai simbol berakhirnya perselisihan. Kapolres Alor kemudian menandatangani Berita Acara Perdamaian bersama tokoh pemuda Welai Barat Yahya Maleoni dan tokoh pemuda Wetabua Samsul Belu. Langkah ini menjadi penegasan bahwa penyelesaian yang ditempuh telah sah dan diterima oleh kedua belah pihak.
Ketua DPRD Kabupaten Alor, Paulus Brikmar, S.H. dalam penyampaiannya menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga hubungan kekerabatan antara Welai Barat dan Wetabua yang sejak dahulu memiliki ikatan keluarga.
Sementara itu, Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, SH., MH., menegaskan bahwa perdamaian masyarakat adalah fondasi utama pembangunan daerah. “Perdamaian ini bukan seremonial, tetapi komitmen yang harus dijaga bersama. Hari ini menjadi momen sejarah yang akan tercatat bahwa tidak akan ada lagi pertikaian di masa depan,” ujarnya.

Prosesi ditutup dengan doa bersama dan sesi foto antara pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh adat, dan kedua kelompok masyarakat. Kehadiran Kapolres Alor beserta unsur Forkopimda menjadi simbol kuat dukungan pemerintah dalam memastikan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah Teluk Mutiara Kab. Alor.
Dengan berlangsungnya kesepakatan damai ini, masyarakat berharap kehidupan sosial antara Welai Barat dan Wetabua dapat kembali harmonis dan menjadi awal baru yang penuh persaudaraan.
Humas Polres Alor

