Polres Alor, dalam sebuah upaya kolaboratif dan profesional, berhasil mengendalikan situasi pasca-tawuran antarwarga di Teluk Mutiara

Polres Alor, dalam sebuah upaya kolaboratif dan profesional, berhasil mengendalikan situasi pasca-tawuran antarwarga di Teluk Mutiara

Aksi cepat dan terukur dari aparat keamanan serta tokoh masyarakat menunjukkan sinergi yang luar biasa dalam menjaga ketertiban dan keamanan publik. 

​Aksi Cepat dan Negosiasi Berhasil Meredam Potensi Konflik

​Pada Rabu, 17 September 2025, suasana sempat memanas saat massa dari Kelurahan Welai Barat berkumpul. Mereka menuntut kejelasan terkait laporan pengeroyokan yang melibatkan pemuda setempat. Meskipun situasi sempat tegang, aparat gabungan dari Polres Alor, Kodim 1622 Alor, dan Brimob sigap melakukan penyekatan dan negosiasi di berbagai titik. Negosiasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Wakil Gubernur NTT Irjen Pol (Purn) Drs. Johni Asadoma, M. Hum, Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo, S.H., M.H, dan Ketua DPRD Kab. Alor Paulus Brikmar, S.H. 

​Upaya negosiasi ini membuahkan hasil positif. Setelah perwakilan massa diizinkan melihat langsung para tersangka di Polres Alor, mereka kembali dan menyampaikan informasi yang akurat kepada massa lainnya. Kehadiran para pemimpin daerah dan aparat keamanan di lapangan memberikan rasa aman dan menumbuhkan kepercayaan publik bahwa setiap masalah akan diselesaikan secara hukum. Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. 

​Kolaborasi dan Penegakan Hukum Mencegah Eskalasi

​Meskipun sebagian besar massa kembali, sebagian kecil dari mereka terlibat dalam aksi tawuran dengan kelompok pemuda dari Kampung Wetabua. Aparat keamanan yang telah bersiaga di lokasi segera bertindak tegas namun terukur.  

Dengan menggunakan tembakan peluru hampa dan gas air mata, aparat berhasil memisahkan kedua kelompok dan memukul mundur massa yang anarkis. Tindakan ini menunjukkan profesionalisme aparat dalam menghadapi situasi darurat tanpa menimbulkan korban jiwa yang fatal. 

​Akibat insiden ini, sebanyak 7 orang mengalami luka-luka, termasuk seorang personel Brimob, Bharada AM, yang terkena panah, dan beberapa warga sipil. Semua korban segera mendapatkan penanganan medis. 

 

Tim gabungan berhasil mengamankan 19 orang yang terlibat dan 36 barang bukti, termasuk senjata tajam dan anak panah. Tindakan ini merupakan bukti komitmen aparat untuk menindak tegas pelaku kriminal dan memastikan proses hukum berjalan adil.

​Situasi Kondusif dan Peningkatan Kepercayaan Publik 

 

​Hingga pukul 19.00 Wita, situasi di wilayah tersebut kembali aman dan kondusif. Warga dapat beraktivitas seperti biasa. Aparat gabungan tetap bersiaga di titik-titik strategis untuk memastikan tidak ada lagi bentrokan. 

 

​Peristiwa ini menjadi contoh nyata sinergi antara TNI-Polri dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan. Respons yang cepat, negosiasi yang humanis, dan penegakan hukum yang tegas telah berhasil meredam potensi konflik yang lebih besar. Upaya ini tidak hanya mengembalikan ketertiban, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi keamanan dan pemerintah daerah, membuktikan bahwa Alor adalah wilayah yang aman dan damai.